Banner

STMIK Majenang bersiap menjadi Universitas, Kemdiktisaintek lakukan Visitisai dan Verifikasi

Redaksi
Sabtu, 23 Agustus 2025
Last Updated 2025-08-23T00:04:11Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


CIMANGGU,(HC) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI (LLDIKTI VI) Jawa Tengah melakukan visitasi lapangan di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Komputer (STMIK) Komputama Majenang, Cilacap, Kamis (21/8/2025).


Visitasi ini merupakan  bagian dari proses perubahan STMIK Komputama jadi universitas.


Visitasi lapangan sekaligus verifikasi data tersebut dilakukan oleh tim LLDIKTI dan tiga evaluator. Ketiga evaluator tersebut adalah Prof. Lita Tyesta Addy Listya dari Universitas Diponegoro (Undip), DR. Hari Wibawanto, M.T dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Barbara Gunawan, S.E, M.Si, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).


Kemudian dari Direktorat Kelembagaan yakni Ade Dwi Pradipta, Stepanus Danang Prasetyo, Sefryan Daru Sasongko, Mey Meliana Sari, dan Marwanto. Kemudian, dari LLDIKTI VI Jateng, yaitu Gandung Sumardi, Rudi dan Paminto.


Ketua STMIK Komputama Kusnana, M.Kom mengatakan, perubahan sekolah tinggi menjadi universitas tersebut dilakukan untuk memperluas akses pendidikan tinggi untuk masyarakat. Diketahui, saat ini di STMIK Komputama ada dua program studi, yakni Teknik Informatika dan Sistem Informasi.


Rencananya, setelah pengajuan bentuk menjadi universitas, program studi tambahan yakni Bisnis Digital, Teknologi Informasi dan Pendidikan Matematika. “Ini akan memperluas pilihan bagi masyarakat terutama di Cilacap dan sekitarnya,” kata Kusnana.




Dia mengungkapkan, ketergantungan industri terhadap teknologi memungkinan lulusan jurusan IT berkembang di masa depan. Prospek kerja dan bisnisnya akan terus merambah ke lintas industri, mulai dari hulu hingga hilir.


“Sedangkan jurusan pendidikan karena memang kita melihat bahwa masyarakat masih menganggap bahwa guru adalah pekerjaan yang membanggakan, seiring program pemerintah untuk kemajuan pendidikan dan tenaga pendidik,” ujarnya.


Sementara, Ketua Yayasan El Bayan Majenang, Prof. DR. KH Fathul Amin Aziz menjelaskan, lembaganya mendirikan peguruan tinggi untuk memberi akses seluas-luasnya bagi anak-anak di pedesaan untuk menimba ilmu setinggi-tingginya. Bahkan, yayasan menyediakan berbagai beasiswa dan fasilitas penunjang bagi yang memiliki keterbatasan ekonomi.


Program tersebut di antaranya, beasiswa kuliah gratis 100 persen untuk mahasiswa di program Kuliah Tani Pondok (KTP). Dalam program ini, mahasiswa akan tinggal di asrama pondok sembari belajar bertani, beternak dan bisnis lainnya.




“Itu gratis 100 persen. Mahasiswa dan mahasiswi ada asrama masing-masing yang terpisah. Ada juga jatah bahan makanan pokok” ujarnya.


Menurut dia, pendidikan vokasi sejak dini itu penting untuk menunjang pengalaman mahasiswa untuk menghadapi pasca-lulus kuliah. Jiwa entrepreneurship sudah dipupuk sejak dini.


Di luar itu, tersedia beasiswa lainnya, yang bisa mengurangi biaya kuliah antara 30 hingga 50 persen. Di antaranya, beasiswa anak guru, beasiswa anak perangkat desa, keluarga miskin, anak berprestasi dan lain sebagainya.


“Program ini untuk membuka akses seluas-luasnya untuk anak-anak agar bisa mengakses pendidikan setinggi-tingginya,” jelas Prof Aziz. (red)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Portal Karangpucung