![]() |
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA,saat memberikan sambutan dan Tausiyah. Minggu (3/8/2025) |
Turut hadir dalam acara tersebut Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Asrori, Sekda Cilacap Sadmoko Danardono, sejumlah pengurus MWC NU beserta ratusan jamaah, peserta Kopdar dari berbagai daerah di Indonesia seperti Lombok, Bali, NTT dan Lampung.
Dalam sambutannya Menag Nasaruddin Umar mengapresiasi Haul Almagfurlah KH Abdullah Sayuti dan Kopdar Pojok Baca Nahdliyyin yang dinilainya selain mampu mempererat ukhuwah juga memberikan kontribusi nyata dalam upaya mencerdaskan bangsa.
Dikatakan, Pojok Baca Nahdiyin merupakan kekuatan besar dan luar biasa dalam mencerdaskan bangsa melalui literasi akan membuka cakrawala sekaligus peradaban ilmu pengetahuan sumber daya umat yang lebih maju.
Oleh karena itu Dia sangat terkesan dengan kunjungannya selain adanya kebersamaan dan antusiame yang luar biasa juga Pojok Baca Nahdliyyin ternyata tersebar di sejumlah pesantren di berbagai daerah.
" Kami berharap melalui Pojok Baca di ponpos tersebut akan melahirkan kader-kader terbaik bangsa." Ujarnya
![]() |
Menag Nassarudin, Berdiskusi dengan sejumlah pimpinan Pojok Baca Nahdliyin dari berbagai daerah dalam Kopdarnas di Ponpes El-Muslim Desa Pesahangan Kecamatan Cimanggu, Cilacap. Minggu (3/8/2025) |
Dikatakan Pojok Baca merupakan gerakan sekelompok jamaah yang ingin membudayakan literasi dan meningkatkan budaya baca di kalangan Nahdliyyin untuk mendapatkan kebenaran informasi yang luas maupun ilmu pengetahuan maupun lainnya.
Gerakan ini terintegrasi dengan Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Cilacap yang fokus pada penulisan, penerbitan dan penyiaran informasi keislaman.
Kolaborasi ini untuk memperkuat posisi Pojok Baca Nahdliyyin dalam struktur NU dan menjadi instrumen strategis dalam menghadapi tantangan digitalisasi informasi.
Lebih lanjut Aryo menjelaskan Acara haul sekaligus Kopdarnas ini tidak hanya menjadi ruang refleksi spiritual atas perjuangan KH. Abdullah Sayuti, tetapi juga menjadi wadah konsolidasi nasional kader literasi pesantren.
" Gerakan literasi Pojok Baca ini bagian dari upaya menguatkan tradisi membaca, menulis yang sudah hidup dalam pesantren termasuk diskusi yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zama." Jelas Aryo. (red)