Banner

Go internasional STMIK Komputama Cilacap Teken MoU, dengan NGO Malaysia

Redaksi
Kamis, 25 September 2025
Last Updated 2025-09-25T13:32:23Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

 


HARIANCILACAP–Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) Komputama Cilacap menjalin kerjasama dengan NGO Malaysia, Pertumbuhan Semporna Prihatindalam pelaksanaan fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.


Jalinan kerjasama ditandai dengan  penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Ketua STMIK Komputama, Kusnana M.Kom dan Chirman Pertumbuhan Semporna Prihatin, Hassan Bin Unus.


Penandatanganan MoU berlangsung di Gedung Pusat Kampus STMIK Komputama, Jalan Cilempuyang, Kecamatan Cimanggu, Cilacap. 


Ketua STMIK Komputama, Kusnana mengatakan dalam MoU tersebut kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.



Kerja sama itu di antaranya penempatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bagian dari pengabdian di Malaysia.


Dalam hal ini, mahasiswa STMIK Komputama bakal ditempatkan di Sabah, Malaysia.


Kerja sama lainnya yakni, seminar dan workshop, penelitian (research and development), publikasi, serta program-program lainnya. STMIK Komputama siap menerima mahaiswa dari luar negeri, seperti yang telah penempatannya telah difasilitasi oleh Semporna Prihatin.


“Program atau kegiatan lainnya sesuai ketetapan kedua belah pihak nantinya yang tercantum dalam Memorandum of Action (MoA,” kata Kusnana, Kamis (25/9/2025).


Menurut Kusnana, nota kesepahaman ini berjangka waktu lima tahun terhitung September 2025. Itu artinya, MoU akan berakhir pada 2030 mendatang.


“Kerja sama ini bisa diperpanjang atas usul salah satu pihak, dengan ketentuan  satu bulan sebelum MoU berakhir,” ujarnya.


Sementara, Chairman NGO Semporna Prihatin, Hassan Bin Unus mengatakan sejauh ini pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di beberapa negara. Salah satunya Indonesia, termasuk STMIK Komputama Cilacap.


Program yang kini sudah berjalan adalah penempatan KKN di Sabah, Malaysia, dengan fokus di beberapa wilayah dengan akses pendidikan yang terbatas. Di sana, mahasiswa akan mengajar anak-anak dan penduduk lokal terkait pengetahuan yang bermanfaat.


“Ada transfer knowledge dari mahasiswa Indonesia di sana. Kami sangat berterima kasih, keahlian yang dimiliki mahasiswa Indonesia bisa diajarkan kepada kami di sana,” kata Hassan.


Program lainnya adalah penempatan mahasiswa asal Malaysia di kampus STMIK Komputama. Bahkan, tak tertutup kemungkinan, mahasiswa yang berasal dari Filipina.




“Ke depan mahasiswa dari Malaysia dan Filipina bisa belajar di sini. Ini kampus luar biasa,”ujarnya.


Dalam kunjungan di STMIK Komputama Cilacap, Hassan menyaksikan langsung aktivitas mahasiswa di kampus, pesantren dan beberapa inkubator bisnis. 


Hassan juga diajak turun langsung ke kebun dan peternakan yang langsung dikelola oleh mahasiswa santri dalam naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK Komputama Cilacap.


Di sela kunjungan di Kampus, Hassan berkesempatan keliling area asrama dan berdiskusi dengan Mahasiswa Program Kuliah Tani Pondok. Dia sangat terkesan dengan program yang terintegrasi tersebut dan berharap program KTP juga bisa diikuti oleh Mahasiswa asal Malaysia. (*)



 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Portal Karangpucung