KARANGPUCUNG – Sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Sindangbarang Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap mengikuti kegiatan Jambore desa wisata tahun 2025 dan pameran festival UMKM Desa pinggiran menuju Desa dunia. Senin (18/8/2025).
Kegiatan digelar di lapangan Agrowisata Dusun Banjarwaru Desa Sindangbarang. melibatkan pelaku usaha lokal dari lembaga Desa Sindangbarang, Kelompok Masyarakat, Organisasi dan juga pengrajin alat tani, dan usaha lainnya.
Sejumlah produk UMKM potensial mulai dari produk kerajinan tangan, kuliner lokal dan lain-lain dipamerkan dalam kegiatan festival tersebut.
Kepala Desa Sindangbarang Rusillam mengatakan, Festival UKM berupa Pameran sejumlah Produk lokal di iikuti 12 Stand.
Adapun produk-produk yang dipamerkan berasal dari hasil bumi, seperti Pisang, Singkong, Ubi, Padi dan Kelapa yang diolah menjadi jajanan atau makanan khas yang diproduksi asli dari masyarakat lokal, misalnya dibuat keripik, saleh asap, dan beraneka ragam.
Dia berharap melalui pameran tersebut semua produk UMKM di desanya akan keluar sehingga produknya daoat dikenal dan diberdayakan berpotensi dalam peningkatan ekonomi lokal.
Oleh karena itu pihaknya akan terus berusaha untuk melakukan Inovation level produknya antara lain produk yang berasal dari hasil bumi seperti pisang dan Singkong sebagai produk unggulannya sale pisang, pisang kering, striping pisang, keripik singkong dan cimplung.
" Pemerintah Desa Sindangbarang berkomitmen untuk terus berusaha berinovasi guna meningkatkan level UMKM Desa Sindangbarang sebagai upaya mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat khusususnya UMKM lokal. " tegasnya.
Rusilam menjelaskan bahwa kegiatan Jambore Desa Wisata ini telah mengikuti Forum Komunikasi (FK) tingkat Kabupaten dan Desa Wisata se-kecamatan Karangpucung.
Selanjutnya akan memverifikasi produk UMKM dan membantu menjualkan di Pusat UMKM di Pasar Baru Purbayasa, nantinya pasar tidak hanya sebagai pusat kuliner saja tapi juga menjadi pusat UMKM dan pusat Kambing Terpadu Karangpucung.
Rusilam juga mengungkapkan kendala yang dihadapivadalah permodalan UMKM, Walaupun Desa Sindangbarang tergolong desa maju namun diakui UMKMnya masih miskin, sehingga untuk peningkatan UMKM ini membutuhkan permodalan yang bagus, setidaknya 250 juta rupiah per UMKM.
Dia berharap adanya sinergisitas dari semua pihak termasuk pemkab terkait kendala permodalan dalam peningkatan UMKM tersebut. (red)